Jumat, 22 Agustus 2008

Marhaban Ya Ramadhan 1429 H

Ramadhan adalah bulan yang sangat kutunggu-tunggu dan juga ditunggu oleh jutaan muslim diseluruh dunia akhirnya kau datang juga, alhamdulillah ya Allah ....masih engkau berikan kesempatan kepada saya dan kepada saudara-saudara kami menikmati karunia yang begitu besar nikmat yang sangat besar , yang nilainya jauh lebih besar dari bumi dan isinya sebuah bulan yang maha mulia dari 11 bulan lainnya dengan disambut dengan bulan rajab dan sya'ban, dimana segala amal iabadah yang kita lakukan dibalas oleh Allah SWT dengan nilai yang berlipat-lipat.

Segala doa-doa yang kita panjatkan akan diijabah Allah, begitu sayangnya Allah kepada kita hai saudaraku begitu dekatnya Allah kepada kita hai sudaraku.........manfaatkan nikmat karunia yang begitu besar dengan mengisi hari-hari dibulan ramadhan tahun ini dengan sebaik-baik mungkin dengan cara memperbanyak ibadah, menjalankan puasa dengan sebaik-baiknya bukan puasanya orang awam yang hanya menahan lapar dan haus tapi kenikmatan ramadhan tidak didapatkan. Isilah hari-hari ramadhan dengan memperbanyak ibadah-ibadah sunnah, jadikan yang sunnah jadi wajib shalat taraweh, witir, sadaqoh/amal jariah, membaca Al Qur'an, qobliyah dan ba'diyah, shalat lail dan lain-lain dan jagalah segala sesuatu yang bisa merusak atau mengurangi amal ibadah kita, perbanyak Zikir Allah dengan Ucapan Laailahaillah dengan sebanyak-banyaknya.

Diakhir bulan ramadhan khususnya apabila sudah masuk sepuluh malam terakhir, hai saudaraku bangunkan seluruh keluarga kita hidupkan malam-malam tersebut dengan memperbanyak i'tikaf, memperbanyak zikr dan doa karena dimalam-malam itu akan turun suatu malam yang lebih utama dari 1000 bulan Lailatul Qadar adalah suatu malam yang penuh berkah, malam dimana dibedakan setiap perkara yang sempurna, dan barang siapa yang beribadah dimalam itu dengan iman dan niat karena Allah, maka Allah akan mengampuni dosa-dosa kita pada masa lalu. Perbanyaklah doa, Siti Aisyah r.a bertanya kepada Rasulullah
Ya ..Rasulullah " Ceritakanlah kepadaku, apabila aku bisa menepati Lailatul Qadar, apakah yang akan aku baca ? Rasulullah s.aw menjawabnya:" Bacalah doa: Ya Allah sesungguhnya Engkau Yang Maha Pengampunlagi suka Pengampunan, maka ampunilah daku ". Allahummma innaka afuwwun tuhibbul apwa fa'fu anni..." Allah berfirman : Innal hasanaati yuzhibnassayyiaati.. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan baik itu menghapuskan ( dosa ) perbuatan-perbuatan yang buruk ... ( Hud : 114 )

Minggu, 10 Agustus 2008

Profil mutu pendidikan Indonesia

Perhatian pemerintah terhadap kemajuan pendidikan di Indonesia akhir-akhir ini mengalami perkembangan yang lebih baik dibandingkan pada masa lalu, dengan dicanangkannya program wajib belajar 9 tahun dengan fasilitas bantuan operasional sekolah ( BOS ) , BOP dan Bantuan Buku-buku pelajaran sangat membantu dalam penuntasan program wajib belajar tersebut, angka putus sekolah pada tahap pendidikan dasar sudah menunjukkan perkembangan yang sangat baik. Tidak ada lagi alasan orang tua tidak mampu mensekolahkan putra-putrinya karena alasan biaya, karena dari BOS dan BOP tersebut sekolah-sekolah negeri dapat menggratiskan sumbangan pendidikan . Orang tua diharapkan tidak lagi pusing memikirkan ongkos pendidikan putra-putrinya pada tingkat SD/MI dan SMP/MTs.
Tetapi kenyataan yang ada dilapangan masih banyak sekolah-sekolah yang mendapatkan dana Bantuan tersebut masih saja tega memungut uang dari orangtua murid , karena berbagai macam alasan yang tidak masuk akal dari formulir pendaftaran, praktek jual beli bangku, uang buku paket/LKS d.l.l , Pemerintah sebenarnya sudah memberikan sanksi tegas terhadap kepala-kepala sekolah negeri yang membandel tersebut, tetapi berbagai macam cara mereka lakukan agar terhindar dari sanksi diantaranya dengan menjual buku-buku tersebut dengan mempergunakan komite sekolah, misalnya dengan membuka bursa buku dihalaman sekolah pada saat pendaftaran murid baru atau bekerjasama dengan salah satu toko buku dan siswa diwajibkan untuk membeli buku paket tersebut dengan menunjuk sebuah toko yang sudah ditunjuk.

Untuk sekolah-sekolah swasta mungkin masih dibenarkan, karena dana BOS yang mereka terima bukan hanya diperuntukkan untuk mensubsidi sumbangan pendidikan tetapi juga hal-hal yang lain yang sifatnya membantu segala operasional dari sekolah tersebut, tetapi negeri dengan adanya BOP yang jauh lebih besar dananya yang diberikan pemerintah yang diharapkan dapat mengatasi persoalan orang tua murid, mengapa masih saja ada sekolah yang memberatkan orang tua murid ? dengan berbagai pungutan-pungutan.

Untuk meningkatkan mutu atau kualitas anak didik setiap tahun pemerintah membuat Ujian Nasional yang harus diikuti siswa-siswi dari tingkat SD/MI, SMP/MTs,dan SMA/MAN/SMK dengan membuat angka pelulusan yang meningkat dari tahun ketahun dari Syarat kelulusan rata-rata 2,10 s.d 5,25 , dengan soal yang telah dipersiapkan oleh suatu Team Penyusun Soal Ujian Nasional ( UN ), Soal-soal Ujian Nasional tersebut harus dikerjakan setiap siswa peserta Ujian Nasional baik yang belajar disekolah negeri maupun swasta , dari yang mempunyai predikat Standar Internasional, SSN , pendamping sampai yang abal-abal , dari yang berada dilingkungan perkotaan sampai yang jauh dipesisir, baik siap atau pun tidak semuannya harus mencapai standar kelulusan minimal yang sudah diterapkan pemerintah. Dan untuk menjamin kerahasiaan soal tersebut seluruh komponen dari panitia pusat, kepolisian, Team Independen dsbnya disertakan. Sebuah sistem yang mengacu pada peningkatan kualitas sangat terlalu dipaksakan tanpa mengetahui kondisi yang sebenarnya dilapangan, apakah seluruh siswa yang berada disekolah-sekolah sudah siap dengan pemaksaan rata-rata kelulusan tersebut, guru sekolah tersebut yang paling tahu tentang kualitas anak didiknya apakah mampu mengerjakan soal-soal Ujian tersebut atau tidak , kenyataannya sangat ironi banyak sekolah yang terpaksa harus melakukan langkah-langkah penyelamatan demi menjamin siswa-siswinya lulus dalam ujian Nasional tersebut misalnya dengan membuat Team sukses , hal tersebut sudah dilakukan baik secara terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi, secara jujur penulis katakan ini sudah dilakukan oleh sekolah-sekolah negeri maupun swasta, dengan tekhnik-tekhnik yang bervarian dari membiarkan siswa tersebut mencari sendiri dengan berpura-pura tidak tahu, membuka sampul jawaban dengan membentuk konspirasi, membeli jawaban dan sebagainya, apakah ini disalahkan ? ya tentu !, praktek-praktek seperti ini terpaksa mereka lakukan untuk sekolah swasta menengah kebawah pilihan cuma dua mau jujur tapi bangkrut atau tidak jujur tapi tetap eksis, kenyataan dilapangan semakin banyak siswa disuatu sekolah yang tidak lulus maka akan mempengaruhi jumlah siswa yang mendaftar disekolah tersebut. Untuk sekolah negeri untuk mempertahankan citra.

Kalau sudah seperti ini kenyataannya, mengapa pemerintah seolah-olah masih saja menutup mata, tidak mau melihat kenyataan secara riil dilapangan , pelaksanaan Ujian Nasional dengan membuat passing grade sebenarnya belum siap diikuti hampir sebahagian sekolah-sekolah dinegeri ini. Kalau mau jujur siap atau tidak siap , pemerintah bisa menerapkan dengan metode lain misalnya dengan menukar panitia Ujian Nasional dari sekolah satu menjadi panitia Ujian Nasional ke Sekolah lain dengan pemberitahuan secara rahasia atau dengan menyerahkan sepenuhnya pelaksanaan Ujian keTeam Independen, panitia Ujian tingkat sekolah diserahkan sepenuhnya ke Team Independen.Kepala sekolah, wakil atau Panitia Ujian sekolah disuruh tidur saja dirumah atau membuat Ujian Nasional tekhniknya sama dengan Ujian masuk Perguruan Tinggi negeri bagaimana ? apakah pemerintah masih berani mengatakan bahwa Peserta Ujian Nasional lulus 100 % tanpa bantuan ?

Penjaga Lisan

" Hai Orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat ? amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan ." ( Q.S Asshaff : 2-3 )

Pada ayat di atas Allah S.W.T sudah menegaskan bagaimana pentingnya menjaga segala apa yang kita katakan, Rasulullah dalam sabdanya, " Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari kiamat, maka hendaklah berkata baik atau sebaiknya diam." ( HR. Bukhari Muslim ).
Dari Firman Allah dan Sabda Rasulullah diatas, kita diingatkan bila sedang bicara jaga lisan dan berkata yang benar, pembicaraan yang didasarkan bukan atas kebenaran atau kebohongan berarti kita sudah mensia-siakan apa yang sudah diberikan Allah kepada kita. Rasullullah S.A.W bersabda : " Lisan orang yang berakal sehat itu muncul dari baik nuraninya. Maka, ketika ia hendak berbicara, ia terlebih dahulu kembali pada nuraninya. Apabila ada manfaat baginya, ia berbicara, dan apabila dapat bahaya, maka ia menahan diri. Sementara hati orang bodoh berada dimulut, ia berbicara apa saja yang ia mau ." ( Muttafaq Alaih )

Dalam berbicara hendaknya kita harus menempatkan kata-kata yang tepat, yang tidak menyinggung perasaan orang lain atau orang lain menjadi sakit hati karena pembicaraan kita, Saidina Ali mengatakan, " Lidah itu lebih tajam dari pedang " dengan sebuah pembicaraan bisa menyebabkan resiko yang sangat patal, sebuah peperangan yang memakan korban sangat banyak bisa disebabkan karena hanya sebuah perkataan, sebuah persaudaraan yang harusnya dijaga dengan baik akan hancur hanya sebuah kalimat yang keluar dari mulut yang tidak mampu menjaga, dendam kesumat yang dibawa bertahun-tahun akan tercipta hanya sebuah perkataan.