Senin, 12 Juni 2017

mengenang Ibunda dan 3 hari meninggalnya H. Hamdani bin H. Samin

Setiap manusia tidak akan luput dari kematian bahkan semua makhluk hidup di dunia ini, lambat atau cepat azal menjemput dan pada saat itu siap tidak siap semua makhluk hidup yang bernyawa pasti kembali ke pencipta-Nya Alloh Tuhan yang maha menciptakan dan yang menggemgam semua kunci kehidupan. Ada pelajaran yang sangat berharga dari kematian atau cukup mati sebagai pelajaran bagi semua makhluk terutama manusia sebagai makhluk yang paling mulia di muka bumi ini. Ketika seseorang sudah menjadi mayat tidak akan berharga lagi , apa yang dimiliki semasa hidup tidak akan dibawa pada saat dikubur, jabatan, harta yang berlimpah, rumah bagus, kendaraan, istri yang cantik, anak-anak yang lucu dll semua di tinggal, yang dibawa adalah kain kafan dan amal sholeh yang dilakukan pada saat dia hidup.
Amal sholeh adalah pelindung dan teman setia seseorang di dalam kubur, amal yang buruk adalah azab yang menyiksa dia sampai akhir kiamat, tidak terbayang rasanya pada saat jasad masuk keliang kubur dengan membawa amal amal yang buruk , hari-harinya diisi dengan penderitaan yang tidak pernah berujung, kegelapan dan penderitaan azab kubur yang tidak pernah terhenti serta pandangannya dihadapkan keneraka jahannam , sebaliknya hamba yang sholeh/hah yang semasa hidupnya disi dengan melakukan amal amal yang baik  akan dimuliakan jasadnya dan dihiasi kenikmatan kubur yang tidak terbayang dalam pikiran manusia, pandanganya dihadapkan kesurga dan sampai digambarkan tidurnya laksana tidurnya pengantin baru subhanaalloh....tanda tanda seorang yang amalnya diterima dan mati dalam khusnul khotimah tidak terlalu sulit untuk menilainya, banyak diatara kita melihat seseorang yang khusnul khotimah ikhlas dalam mengahadap Tuhannya Alloh SWT zat yang maha pencipta , terlihat dari raut mukanya bersih, bercahaya, senyum dan elok dipandang mata, Al Fakir menyaksikan dengan mata kepala sendiri pada saat dipanggilnya Ibunda tercinta al fakir ,bagaimana ikhlasnya dengan senyum simpul diraut mukanya, bersih bening memancarkan cahaya  dan terlihat jelas sekali tatapan malu pada saat anak-anaknya  , cucu dan orang-orang yang dikasihi mencium salam perpisahan sebelum di tutup kain kapan, ummi Hj, Mardiyah binti H. Asmar seorang Ibu yang sangat mulia dimata anak-anaknya dan orang orang yang mencintainya.
Kini terlihat kembali pesona itu pada saat abang H. Hamdani bin H. Samin  istri mpo Hj. Eliyah dipanggil mengahadap Alloh SWT, muka keikhlasan , senyum kedamaian meliputi raut mukanya menggambarkan kenikmatan karena akan berjumpa dengan Tuhan-Nya, insaalloh hamba-hamba yang terbaik dan mati dalam khusnul khotimah,,,,selamat jalan abang tercinta dan engkau tidak sendiri dialam kubur karena  amal amal kebaikan mu adalah teman terindah yang selalu setia menemani tidur mu yang singkat dengan kenikmatan surgawi  sampai akhir dunia....aminnn,
sekapur sirih ini dalam rangka mengenang 3 hari kematian H. Hamdani bin H. Samin 12062017